By: 854485
Kemilau
bias mentari
Digemerciknya
air terjun
Pagi
yang merdu
Ketika
kicau burung berdendang
Cipratan
alami jernih sang air
Basahi
wajahku setelah bermimpi
Lumut
temani ikan yang sedang merindu
Kapankah,
kekasihnya kembali
Tetes
embun meluncur cerdik
Berpacuh
di sunyi seduh dedaunan
Angin
menampar impianku
Dengan
tulus belaian lembut ibu
Aku
hening menyatu dengan alam
Bugil
murni hati dan jiwa
Tenggelam
di abadinya alam ini
Elok
rumput perawan memanggilku
Katanya,
jangan bimbang wahai manusia
Begitu
banyak tetes gerimis
Hanya
engkau yang aku cintai
Makassar, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar