By: 854485
Sesekali
kupandangi gunung itu
Samar-samar
masa depan menyamar
Hati
menggundah lirih
Kemanakah
nasib membawaku nanti
Pijakanku
rapuh
Layar
perahuku tertunduk kaku
Setengah
hati kumelangkah
Di
balik gunung itu, siapakah aku?
Cambuk
cacian
Menunggu
disaat yang tepat
Disaat
waktu membuktikan
Aku
gagal dimata mereka
Sesungguhnya
siapakah yang memilih?
Kiblatku
bukanlah dirimu
Terpaksa,
Atau
aku harus mengucilkan diri
Sidrap, 26 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar