Sabtu, 27 September 2014

Rabu, 24 September 2014

Bukan hanya Bali


                 (untuk Bli Putu)
                                    By: 854485
Miris hati terasa,
Kala suara terompet Feri pun terdengar
Pertanda, pulau Dewata aku tinggalkan

Manis gadis Bali
Membuat kuingin ke-m-Bali
Mengunci kekaguman, di senyum manisnya

Eloknya Tanah Lot
Memanjakan jiwa
Aku terpanah pada kesakralannya

Sesungguhnya,
Bukan hanya Bali yang aku tangis-rindukan
Namun juga canda-centil bli Putu
                                    Gilimanuk, 13 Maret 2011
Titiang tresna sarang ragane

Belajar dari awan


                 By: 854485
Bersimbah awan putih merona
Melayang bersama hembusan angin
Memandang cadas, panas bergerigi

Sesaat meninggalkannya
Bercumbuh bersama lembut awan
Mencoba menangkap ketulusannya

Keihklasannya tak tersentuh
Digurui angin, membentuk diri
Belajar menerima kenyataan

Dua elemen yang terekfleksi
Maha suci sang langit
Menyelimuti dosa cadas bumi
                                    Gilimanuk, 11 Maret 2011

Cahaya tanpa warna


                   By: 854485
Aku tiba di salah satu stasiun
Disaat kumenatap senyumanmu
Segala warna menjauh dari mataku

Warna yang membentuk senyumanmu
Kini tlah memudar
Senyumanmu bukan lagi sebab aku mengasihi

Pamrih takan lagi merobek ketulusanku
Inikah kasih Ilahi
Yang hampah bagi manusia

Aku tiba di salah satu stasiun
Disaat senyumanmu
Memberiku cahaya tanpa warna
                                    Makassar, 03 maret 2011

Tubuhku


              By: 854485
Tubuhku,
Tubuh yang aku punya
Tubuh yang engkau berikan

Dengan tubuh ini
Apakah yang engkau mau dariku Tuhan?

Jika akar mawar tumbuh menerobos tanah
Demi mekar mempesona kuntum bunga
Adakah alasanku memiliki tubuh ini?

Aku dan tubuhku?
Engkau dan keinginan-Mu?

Jika waktu mampu meniup habis serpihan tubuhku
Engkau kemanakan aku nanti?
Tuhan siapakah aku dan siapakah tubuhku?
                                    Makassar, 03 Maret 2011

Dia


                       By: 854485
Dia pernah membuat hidupku penuh warna
Dia pernah berkata aku sangat menyukaimu
Setiap hari selalu saja kau tersenyum
Bila memikirkannya

Dia selalu menghiasi hari-hariku
Tak henti-henti membuat jantungku berdetak cepat
Dia pernah menjadi milikku yang berharga

Namun sekarang dia tlah pergi
Tinggalkan aku dan kisahku
Tinggalkan jejak pelangi di hidupku

Wahai bidadari hatiku
Bukan untuk yang lain aku menulis ini
Aku menulis ini,
Karena engkau pernah berkata kepadaku
Aku sangat menyukaimu
                                    Makassar, 25 November 2010