Senin, 07 Juli 2014

Tentang Natal


                   By: 854485
Menggemah disepanjang setapak desa
Kidung natal megah menyelinap
Nada pasar pupus binasa
Mengais makna Ilahi yang mengendap

Beku Katedral dipenghujung malam
Pecah bersenandung melodi pujian
Benci dendam lenyap tenggelam
Hanya syukur kuntum kedamaian

Elok cemara pelangi hiasi
Canda sahabat di malam kudus
Dan Betlehem bahagia bersaksi
Untukmu anak Abraham telah lahir sang Penebus
                                    Makassar, 17 Desember 2010

Aku, Kotaku dan Hujan

                        By: 854485
Tiada kemilau cahaya mentari
Pekat awan memeluk cakrawala
Dingin kota kala hujan reda
Terbitkan hati yang haus merindu hujan

Diantara rumput dan pepohonan yang basah kuyup
Aku melangkah nikmat, bersama dingin angin menyambut
Sore di bawah kaki poco Ranaka
Takan pernah pudar damainya ditelan waktu

Menjejaki keteduhan abadi
Dibawah mendung di kota Ruteng
Hujan itu belahan jiwaku
Hujan penyejuk hati yang pendendam

Aku, kotaku dan hujan
Adalah secarik kertas
Aku, kotaku dan hujan
Adalah yang tak terelahkan
                                    Makassar, 9 Desember 2010