By: 854485
Aku
selalu menembus batas-Nya
Tak
bergeming menghina Tuhan
Setia
kepada dosa
Sampai
disetengah nafasku
Tak
kusadari
Tlah
kudirikan pecakar langit
Untuk
melucuti keangungan Tuhan
Aku
terlanjur berdiri di atas pencakar langit itu
Dan
ketika aku diselimuti awan gelap
Sembari
petir menyambar
Kesembonganku
runtuh seketika
Aku
ulurkan tanganku yang berlumur dosa
Kujatuhkan
tubuhku dari atas pencakar langit itu
Ya
Tuhan!!! Masih pantaskah…
Kata
maaf terucap dari mulutku?
Makassar, 23 september
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar