Minggu, 04 April 2021

Abu-abu

Aku terbangun dalam mimpi

terlelap dalam kenyataan

Hidup dan mimpi

Hilang batas, terjebak abu-abu


Sudah bertahun-tahun

aku melangkah tanpa menoleh

Namun hati dan logika selalu beradu

Aku hanyut diantara ada dan tiada


Cinta yang pernah singgah

Sesekali menyapa dalam sepi

menjemput ketika sendiri

menuntun ke alam mimpi


Aku terbangun dalam mimpi

terlelap dalam kenyataan

Hidup dan mimpi

Hilang batas, terjebak abu-abu


                              By : 854485

Selasa, 06 Januari 2015

Tak peduli


            By: 854485
Aku takan peduli
Apapun yang ingin engkau lakukan
Bahkan jika aku ingin engkau sakiti

Apa pentingnya bagiku
Mempedulikan uluran tanganmu
Sedang darahku kuminum demi dahagaku

Aku hanyalah dua buah bakul daging segar
Esok pasti juga akan membusuk
Dilahap belatung, diliang kubur

Jangan pernah berpikir
Aku menulis ini karena aku kecewa
Sudahkah engkau tahu? Aku benci dikasihi
                        Makassar, 16 Agustus 2011

Kamarku


           By: 854485
Dinding -dinding kamarlah yang mengurungku
Membiarkan dunia meneror
Terpenjara dalam ketakutan
Bersetubuh dengan kegelapan

Takdir menyeretku
Menjadikan aku kecut memalukan
Lapuk bersama tiang-tiang kamarku
Mencoba megemis sesuap pelangi

Ketakutan ini mulai melahap
Daging otakku yang kian membusuk
Adakah cahaya mentari
Yang mampu menerobos dinding kamarku?

Ah,
Itu tak mungkin
Hanya mungkin engkau medapatiku
Bila aku tertimpah atap kamarku
                        Makassar, 28 Juli 2011

Gunung itu


           By: 854485
Sesekali kupandangi gunung itu
Samar-samar masa depan menyamar
Hati menggundah lirih
Kemanakah nasib membawaku nanti

Pijakanku rapuh
Layar perahuku tertunduk kaku
Setengah hati kumelangkah
Di balik gunung itu, siapakah aku?

Cambuk cacian
Menunggu disaat yang tepat
Disaat waktu membuktikan
Aku gagal dimata mereka

Sesungguhnya siapakah yang memilih?
Kiblatku bukanlah dirimu
Terpaksa,
Atau aku harus mengucilkan diri
                        Sidrap, 26 Juni 2011

Mendung


           By: 854485
Angin menari mengikuti letuk pepohonan
Menukik, menaiki bukit
Merajai lembah hijau
Jiwaku menjerit damai

Mendung pagi ini
Tenang, lembut bersahaja
Bagai gadis bisu dengan sejuta rasa
Dipundaknya aku mau menaruh mimpiku

Seminggu sudah aku disini
Semua berjalan tanpa makna
Hanya dedaunan pohon kelapa
Melambai menyambut kedatanganku

Bisik -bisik kicau burung pipit
Menebarkan sajak-sajak alam
Canda tawa di telingaku
Meneror letak surga dimataku
                        Sidrap, 25 Juni 2011

Kodratku


             By: 854485
Aku ini anjing
Terkadang juga kambing
Lalu mengapa kalian beri aku sepiring nasi
Makanan yang kusuka hanyalah kotoran dari tong sampah

Aku bahagia bila berada didekat kotoran hewan
Jika boleh, aku mau mencicipinya
Walaupun tak sedap
Namun membuat hati tentram

Aku tak terbiasa hidup berdampingan dengan manusia
Aku lebih suka bersama kawanan anjing
Bersama lalui hidup yang bersahaja

Janganlah kalian memaksakan kodratku
Aku tak bisa sederajat dengan akal budimu
Karena aku ini anjing
Terkadang juga kambing
                        Makassar, 6 Juni 2011